Mengapa selalu ada perpecahan dimana-mana?
Pendiskriminasian, perseteruan, perbandingan-perbandingan kesetaraan satu sama
lain? Mengapa selalu ada celah dari setiap kekurangan, hingga membuat setiap
hal seakan-akan berbeda dengan kita dan patut untuk dijauhi? Dan mengapa kita
tidak bisa saling membagi kebahagiaan satu sama lain dan raih meraih tangan?
Sebenarnya suka atau tidak sukanya seseorang terhadap orang
lain itu dipengaruhi oleh sebuah sugesti. Sugesti diri yang buruk. Seperti yang
kita tahu bahwa kita adalah seperti apa yang kita pikirkan. Kita akan merasa
benci kalau di otak kita ada molekul benci. Molekul molekul apapun yang ada di
otak kita secara otomatis akan diproses oleh alam bawah sadar. Apa yang sudah
diproses oleh bawah sadar, akan menghasilkan sebuah perasaan alami. Begitu pula
dalam hal kebencian. Kebencian didatangkan dari sugesti yang buruk terhadap
orang lain. Pikiran kita yang awalnya buruk terhadap orang lain itu, lama
kelamaan semakin terlihat jelas dan semakin terbiasa dalam diri kita. Dan
ketika kebencian itu sudah menjadi kebiasaan, disitulah letak kebencian sudah
berada dalam alam bawah sadar kita. Atau dengan kata lain kebencian atau rasa
tidak suka dengan ornag lain itu sudah tertanam dalam diri kita, dan perasaan
alami itu muncul, menjadi sebuah kebiasaan dan penyakit pada hati.
Salah satu penyakit hati yang berbahaya yang sekarang juga
banyak terjadi adalah people who really discare atau bisa kita sebut penyakit
egois. Egoisme seseorang dewasa ini semakin lama semakin parah. Tingkat keparahahnnya
bisa dilihat dari banyaknya orang yang menderita menjadi semakin menderita.
Tidak ada yang peduli. Dan penyakit yang kedua adalah unrespectfull. Orang yang tidak punya rasa saling
menghormati dan menghargai terutama pada sebuah ‘perbedaan’, sehingga terlalu
banyak kesenjangan dan perpecahan di dunia ini.
Perbedaan selalu ada dalam setiap orang. Yang
terspesifikasikan disini adalah perbedaan dalam konteks yang ‘amat berbeda’ dan
sesuatu yang ‘buruk’ bagi kebanyakan orang. Perbedaan yang berkans besar untuk
menimbulkan penderitaan lebih lanjut, dan perbedaan yang membuat banyak orang
jauh menjauh, menimbulkan kesenjangan, hingga perpecahan.
Perbedaan antara satu sama lain yang mungkin buruk, tidak
perlu diperlakukan seperti kotoran hewan, teman. Yang harus dijauhi,
menjauhkan, dan memecah kenyamanan pandangan. Karena sesungguhnya perbedaan itu
adalah udara, dan warna yang menghiasi ketidakmerataan hidup ini. Ya, bayangkan
saja kalau semua orang harus selalu sesuai dengan pikiran dan apa yang kita
inginkan. Hidup akan selalu begitu-begitu saja. Karena sesungguhnya dalam
segala perbedaan ada sesuatu yang ingin diajarkan Tuhan pada kita, yaitu saling
menghargai, membantu dan menghormati. Beda bukan berarti jauh, teman. Tapi beda
adalah pendekat dari segala kesenjangan kalau kita mau membuka hati.
salah satu tulisan saya di Mini Magazine Comepetition yang failed :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar