Sabtu, 30 November 2013

PED atau siapapun itu, masa lalu yang sangat salah, yang barusaja berlalu

PED
Aku pernah bercerita dengan bagaimana perasaan ini ke dia, tepatnya saat hello, dan aku bercerita tentang boyfriend. Aku menceritakan bagaimana aku kagum dam menyimpan perasaan itu padanya dihadapan teman-teman. Yang tahu, jelas nyaut. Yah, aku mengingatnya sekarang kira2 satu tahun yang lalu aku masih menyimpan sejuta perasaan ini, walaupun juga bersama itu aku menyimpaan sejua keinginan untuk bisa melupakannya.
Aku malu.
Karena semua itu akan hilang, segera terhapus, dan tidak akan pernah terulang kembali. Aku sempat malu dengan ucapan yang aku katakan dulu. Tapi bersama itu, aku menyadari bahwa selama ini hanyalah aku seorang yang merasakan berbagai sayatan batin itu, yang bahkan tidak sedikitpun dirasakan olehnya. Hanya aku yang merasakan suka yg berlebihan, menganggap segala perhatiannya itu berlebihan, hingga kini menyadari bahwa itu semua semu. Itu hanya aku yang merasakan. Hanya aku.
Kelas 3.
Aku lebih memutuskan untuk menjauh darinya, setelah berbagai kecuekan yang selalu aku terima, walaupun aku juga cuek, tapi bukankah itu membuang-buang waktu, pulsa, & perasaanku? aku sudah terbodohi selama ini dengan perasaanku sendiri. Aku sudah terabaikan dengan abu-abu. Dia tahu semua tentang perasaanku, dia tidak mengatakan apapun atau merespon apapun tentang perasaanku selain "Dont beg your hope to me. I cant give you happiness" dan aku masih saja menganggap itu tidak yg sebenarnya. Lalu aku mengetahui dia memliliki yang lain, lalu kekasihnya mengirimiku sms untuk tidak membencinya, untuk tetap berteman, lalu pelan2dia juga bercerita tentang proses bagaimana mereka bisa bersatu, bagaimana kamu memperjuangkan wanita itu. Dan lebih lagi beberapa minggu yang lalu. Aku mengetahui sebuah fakta yang meyakitkan. Kekasihnya baru lagi. Semua kata2 sayangnya yang selama ini selalu ia sembunyi-sembuyikan dari aku. Semua yang selama ini selalu ia jaga, sudah terumbar-umbar, dia sudah terlalu berbeda dengan yang aku kenal dulu, sudah bukan dia lagi. Atau, itulah kamu yang sebenarnya?
Sakit yang tidak penting apa lagi yang aku terima?? Oh itu sudah terlalu banyak dan yang paling parah? Itu tidak penting !!!!
Dan yang paling berbahaya, Dia bukanlah seorang muslim. Syarat pertama saja sudah ditolak Allah, bagaimana yang kedua ketiga dan seterusnya? Toh, orang tuaku juga kan kecewa kalau tahu aku menyayangi orang yang bukan seperti harapan mereka. Untuk alasan ini, aku sudah tahu dr dulu, tapi kebutaan itu melenakanku :(
Apa lagi yang harus dipertahankan?? Dipertahankan?? apanya??? aaah ini semua semu !!! Fakta apa lagi yang harus diungkap untuk meyakinkan aku dan semuanya kalau aku akan lupa, perasaanku sudah hilang!

Yang jelas, aku bersyukuuuuuuuuuuuuuuuuuuuur sekali Allah semakin lama semakin menjauhkanku dari orang itu. Sudah jelas-jelas orang yang salah. Sudah jelas-jelas orang yang bukan untuk aku. Sudah jelas-jelas harus dilupakan. Tapi, insyaallah tetap teman, tidak ada permusuhan. Hanya menghilangkan perasaan ini. Sudah waktunya melupakan anda, saya sudah tidak memiliki perasaan itu. Pergilah jauh-jauh :)

Pengalaman itu...

Hallooo akhirnya mood juga buat nulis (ngetik) lebih tepatnya. Hehe malam ini terharu, hiks. Lihat postingan dari parpas tim sidoarjo, besok ada pameran tentang hari aids di alun-alun dan salah satu pamerannye ada majalah ane dan kawan-kawan SMAN 1 KRIAN tim B.  Itu tuh yang ada si pojok kanan bawah, "Port Care". Aah, terharu nih. Soalnya keinget perjuangan kita. Dari pertama nentuin nama majalah, isi, true story, design, percetakan dsb.  Kenapa ambil nama Port Care? Aku berpikir bahwa majalah ini akan bisa menjadi suatu "pelabuhan" atau suatu "pojok" perhatian dimana perhatian itu ditujukan pada everything about AIDS. Isinya alhamdulillah hampir pada mikir sendiri, degisnya pula. Yang jelas alhamdulillah insyaallah kita mengerjakannya dengan sepenuh hati. Walaupun sumpek, seneng rasanya bisa berpartisipasi. Banyak banget pengalaman yang berharga. Pengalaman yang mungkin tidak akan pernah kami dapatkan lagi nanti, ataupun pengalaman yang bahkan tidak pernah kami coba, kalau tidak ikut event ini. Bertemu langsung dengan ODHA, berbicara, bercanda, berbagi pengalaman, hal itu semua tidak pernah kami bayangkan sebelumnya, bahwa kami akan merasakan pengalaman seperti itu. Stigma stigma negatif sepenuhnya sudah luruh. Dari yang awalnya .. ya kami tahu kalao ODHA tidak berbahaya, namun masih takut. Tapi kali ini, kami benar2 tahu, bahwa ODHA tidak berbeda dengan kita. Mereka bukan zombie untuk kita. Tapi mereka adalah pemotivasi. Mereka mengajarkan apa arti kesabaran dalam hidup. Untuk mengisi part True Story pada majalah kita, kita memutuskan untuk mewawancarai ODHA, seorang ibu2 yang mempunya anak satu. Subhanallahnya, anaknya negatif dari HIV :) Pertamakali punya pengalaman seperti itu, kami ndredeg. Sungguh!. Bingung, takut, merasa tidak enak. Itu adalah pengalaman yang terlalu berharga buat saya.
Sebelum menuju ke wawancara odha, sebenarnya ada lagi pengalaman baru dari misi menyelsaikan majalah itu. Wawancara anak jalanan di bypass krian. Anaknya namanya Sari, agak lupa kalo gak salah dia punya lima saudara atau anak ibuknya ada 5 gitu. Lupa :D yang jelas dia anak pertama, masih kecil. Kadang sampai sekarang kalau aku lewat di bypass, dia menggendong adiknya sambil meminta-minta. Terlalu speechless aku untuk mengomentari anak yng berjuang seperti itu. Satu sisi, keluarga membutuhkannya, ekonomi mendesaknya. Sisi lain, anak sekecil itu terexploitasi. Bagaimanapun, itu salah. Bagaimanapun, tidak seharusnya orang tua membiarkannya. Dia senang sekali waktu kita beri dia donat pink :) dia sama dengan kita, juga bercita2 menjadi dokter, ingin membeli rumah buat orangtuanya nanti, ingin bersekolah dengan baik, ingin jadi anak pertama yang memberi contoh adik-adiknya. Lalu ternyata dia dipanggil oleh seseorang, akhirnya kita berhenti mewawancarainya dan berlalulah...... Hmmm... Kegagalan memang meimpa kami. Ya sedih, tapi............ kesedihan itu tidak akan menggantikan kebahagiaan dan ilmu yang kita peroleh selama menyelesaikannya. Mengerjakan dengan hati, itu sangat penting, sangat berpengaruh dalam hasil. Sampai sekarang tidak ada penyesalan dalam hasil itu, malah bangga dan terharu mengenang perjuangan kita. dan aku menyadari, kita ternyata mengejakannya dengan hati, itulah mengapa begitu terkenang dan mengharukan :) aah, terimakasih sudah melewatinya bersama kawan-kawan crew Port Care, You'rethebestbrooo, we're thebestbroooo :)) Binar Ahsri Setyani, Hanifa Rachmah Kamila, Resaritruly Dinda Garnesha :))