Beberapa hal yang terjadi hari ini benar-benar bersensasi.
Benar-benar memb rikan warna. Benar-benar buruk ah tidak juga. Bangun pagi hari
ini tidak mulus. Badanku terasa lelah, pikiranku terganggu oleh ulangan kimia,
hatiku, perutku ngilu karena aku harus menympaikan pidato di upacara kelasku.
Aku benar-benar merasakan sensasi sebelum menympaikan pidato. Segala rasa
seperti ingin muntah, takut, gemetar, apalagi aku belum sarapan, ah aku hanya
ingin pingsan saja dan tidak jadi menyampaikan pidato. Entah kenapa upacara
menjadi sangat cepat. Tanganku terlalu kaku untuk mengepalkan tangan menunggu
waktuku berbicara. Aku tak berani menatap anak-anak. Aku hanya menatap ke atas
kepala mereka. Huh, benar-benar sensasional. Benar- benar terasa di ambang akan
melakukan kesalahan. Aku malu, takut dan sebagainya.
Assalamualaikum Wr. Wb
The honorable
Headmaster of SMANIKA
All of my beloved teachers
And all of you my amazing audience
Good Morning
First of all lets give thanks to Allah wo has given us
opportunity so we can gather perfectly in this place and let me to deliver my
speech.
Ladies and gentlemen. Every people in the world have a
dream even if they still don’t realize what their dream about.. All of dream,
little dream or even if it’s a big dream, that’s also the part of your
successful in the future. But ladies and gentleman, don’t ever thought that
ypur dream is too high,don’t ever thought that you cant reach your dream and
don’t ever shy with your dream. Because you have to know that inside your dream
there is imagination. Imagination can make you be imaginative person. From
imaginative you can make different idea between all of people around the world.
As we know that to be creative and different with other people, we need
imagination to make imaginative idea and we can still exist in this world with
our aspiration. So don’t ever ignore your dream because these are the part of
your successful in the future.
Thank You.
And its DONE!!
Aku menyelesaikan masa-masa sulit itu dengan baik. Yaaa
walaupun gak sesempurna yang aku inginkan. I’ve done the best. Alhamdulillah.
Hari ini olahraga dan aku tidak membawa baju olahraga.
Aku pinjam tetangga kelasku yang tempatnya jauh. Aku dapat. Dan aku menjaganya
baik baik agar aku tidak banyak berkeringat dan bajunya tidak kotor.
Selanjutnya aku akan ulangan kimia. Oh stress. Aku
memegangi kepalaku. Aku menenangkan diriku. Yah. Kemarin aku tidak belajar
maksimal karena aku kemarin pergi ke rumah ustadz di Jombang dan pulang malam.
Aku sempat belajar, namun apa dayaku, ketika aku bertanya pada temanku mereka
bilang cara pengerjaanku itu salah. Yah, aku harus belajar lagi. Mengulang lagi
tentang cara pengerjaanyang benar.
Ulangan dimulai. Anak-anak belum menata bangku namun aku
lebih dahulu membenahi bangkuku. Duduk berjauhan satu sama lain.
Oh, aku menyelesaikan dengan baik. Aku selesai lebih
cepat dari ulangan biasanya.Walaupun
agak sedikit takut karena jawabanku banyak yang nilainya koma.
Oh, selesai. Alhammdulillah.
Ini yang terakhir. Yang paling buruk. Adalah ketika aku
tidak jadi ikut deutsche woche, singen. Pertama-tamanya sehingga mereka
menyuruhku ikut saja di tahun depan atau dengan kata lain aku harus keluar dan
tidak mengikuti kali ini adalah ketika salah satu dari mereka tiba tiba
memegang tanganku. Mmebilangiku dengan berat. Ah aku tidak tahu itu berat bagi
mereka atau tidak. Mereka mengeluarkanku. Aku tidak marah. Mereka mengatakan
itu dengan sopan baik dan yaa baik-baik. Aku bisa terima. Dengan ekspresiku
sebagai anak teater yang mampu menyembnyikan rasa sedih ini, aku tetap bisa
tersenyum. Aku tahu ini pasti salahku sendiri. Ya salahku sendiri. Terlalu
percaya diri dengan suaraku padahal itu sangat buruk. Terlalu menuruti
keinginan untuk merasakan sesuatu yang sama lagi seperti dulu ketika aku satu
band dengan dia. Yang amat bahagia dan berkesan pada akhirnya. Aku ingin
sedikit lebih diakui. Aku pergi. Ya, meninggalkan mereka. Ini akhir. Akhir dari
segala detakan jantungku yang keras
selama ini. Aku tidak ikut… kompetisi itu. Yang aku inginkan selama ini. Yang aku
tunggu setahun ini.
Yah, kalau aku mencari-cari alas an. Alapa mereka
melakukan itu, alasan mengapa mereka melakukan itu yang ada hanya ingin
menyalahkan. Maka aku punya jawaban yang melegakan.
Ini bukan takdirku. Ini bukan jalanku. Allah tau apa yang
aku butuhkan. Bukan yang aku inignkan. Aku ikhlas. Yaa hanya saja aku sedih.
Sedih karena yaaa kecewalah. Tapi, I’m fine J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar