Rabu, 01 Januari 2014

Biarlah, Aku saja.

Ada temanku juga yang (mungkin) menyayangimu atau bahkan mencintaimu (?)
Aku melihat semua keluh dan (mungkin) penderitaan yang dia alami karena menyayangimu. Bukan hanya karena kamu. Cerita tentang mantannya yang juga ada hubungannya dengan sahabatku yang kamu cintai, aku tau betapa dia terkadang menyimpan segala amarah dan kesakitan dalam hatinya. Aku juga melihatmu yang menyayangi sahabatku. Kegelisahanmu dalam diammu. Lalu begitu bahagia bisa bersama sahabatku. Aku juga melihat sahabatku yang bingung. Antara dua pria yang mencintainya, kamu salah satunya. Betapa dia ingin mencari ketenangan hatinya, keinginan hatinya yang sebenarnya, dan pilihannya jatuh padamu. Kamu dan sahabatku sedang berbahagia. Temanku sedang mencoba untuk menenangkan dirinya pula, namun tidak jarang sindiran-sindiran itu menuju pada sahabatku, dan terkadang bagiku itu cukup menyakitkan. Aku juga sedang mencoba menenangkan diriku. Namun aku tidak mau seprti temanku itu. Aku tidak mau membawa diriku pada kata-kata yang menyakitkan. Aku tidak mau seperti dia. Dan aku tidak akan pernah sanggup melakukan hal yang sama seperti apa yang ia sindirkan pada sahabatku.
Aku sama dengan temanku itu. Mempunyai perasaan ini buat kamu. Namun, kadar dari ketulusan, besarnya cinta itu, apa yang sebenarnya ada dalam lubuk hati masing-masing, hanya Allah yang bisa menilai. Hanya Allah yang tau tingkat semua perasaan itu. Mungkin itu perbedaan dari aku dan temanku. Aku yakin tidak akan sama atas seberapa besar rasa itu, dan hanya Allah yang tau.
Aku bisa melihat segalanya. Namun semua tidak bisa melihatku. Sehingga yang terjadi, terkadang aku merasa tidak berarti. Tidak akan ada yang peduli atas apa yang aku rasa. Tidak akan ada.
Inilah diamku yang melelahkan. Diam yang menyedihkan. Sangat butuh kesabaran. Tapi apa daya, apalagi yang harus dilakukan? Aku rasa ini yang terbaik. Biarlah aku saja yang sakit. Sendiri. Tanpa ada yang mengerti :(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar