Selasa, 30 Oktober 2012

Jujur Itu Penting Loh !!

Ketika ada lowongan pekerjaan, spesifikasi syarat kejujuran tidak pernah ditampilkan pada daftar. Padahal itu sesungguhnya merupakan satu kemudahan bagi pencari pekerja untuk mendorong seseorang melamar di perusahaannya yang jujur tentunya. 70%, Saya yakin apabila spesifikasi kejujuran itu dibawa-bawa dalam urusan perusahaan, akan menghasilkan hal yang baik dan barokah. Ketika pada brosur atau iklan dicantumkan syarat "Jujur dalam bekerja" dengan tidak langsung orang akan mengoreksi dirinya sendiri itu seperti apa. Orang yangtidak konsisten, tidak jujur, akan senantiasa menghindari hal hal berbau jujur atau kebaikan seperti itu karena mereka anggap itu akan merugikan mereka nantinya, yakni tidak akan melancarkan mereka untuk berbuat curang karena anggota perusahaan yang menanamkan sikap jujur setiap harinya. Berbeda dengan cantuman syarat Jujur dalam bekerja. Hal itu akan membuat orang yang merasa dirinya itu mampu dan memang jujur akan terseleksi dengan sendirinya, dengan tingkat kejujuran yang ia miliki dan tingkat kemampuan perusahaan yang memang ingin adanya kejujruan dalam perusahannya untuk meneliti mana yang berhak masuk atau tidak, yakin pasti akan mendapatkan karyawan yang jujur, mampu diandalkan dan yang dihasilkan perusahaan anda barokah.
Hampir tidak adanya kata-kata jujur dalam pencarian pekerja seperti itu mengisahkan bahwa kejujuran sudah mulai tidak diperhitungkan. Yang dipikirkan hanyalah kemampuan dan keuntungan yang diperoleh. Ya, memang krisis kejujuran sudah mulai luntur. Kejujuran yang seharusnya jadi modal utama dalam berwirausaha atau bekerja yang merupakan kewajiban Rasul dalam bekerja sudah mulai rapuh. Keuntungan. Keuntunganlah yang menjadi beban apakah mau jujur atau tidak. Nafsu jugalah yang mempengaruhi kita untuk mau jujur atau tidak. Namun kejujuran seperti itu dicantumkan dalam brosur bukan semata-mata untuk mencari pegawai yang ujur. Namun perusahaan juga harus konsisten untuk menjadikan usanhanya berada pada jalan yang baik. Dengan demikian, kejujuran akan membawa segalanya. Apabila kita jujur, Allah akan selalu bersama kita, rezeki pun akan mengikuti.

I miss you.. Miss you so bad..


Aku benar-benar bahagia beberapa tahun ini, ketika aku harus menikmati takdir dipertemukan oleh orang yang amat sangat mencintaiku. Fahbi. Malaikat menancapkan panah ketika kami pertamakali bertemu, walaupun belum saat itu aku menyadarinya. Serasa setiap hari aku harus dilandasi rasa bersemangat berangkat sekolah. Semangat untuk selalu menjalani hari-hari dengan senyuman. Aku sangat malu ketika pertama kali dia memberikan perhatiannya padaku. Hari pertama, kedua, ketiga.. bla bla bla hingga satu bulan berlalu, dia berhasil mencuri hatiku. Mencuri tempat di hati ini yang kosong. Menjadikan hari-hari lebih berwarna. Membuatku seperti ratu. Membuat aku lebih berguna di dunia ini. Aku bisa melihat ketulusan di matanya. Aku beruntung. Sungguh beruntung. Ia adalah anak yang baik. Baik dalam bergaul. Baik dalam sopan-santun. Aku sekarang tidak perlu lagi merasa iri ketika ada banyak temanku yang sudah memiliki pasangan namun kau belum, kini aku justru lebih bahagia dan lebih merasa dihargai. Setiap bulan, setiap tanggal 19, dia selalu datang ke kelasku, mengusir teman sebangkuku, dia duduk di sebelahku, membawakan bunga Baby's Breath Flower, dan mengucapkan "Terimakasih dan Maaf. Terimakasih sudah menjaga segalanya sampai di bulan ke-.. ini. Maaf untuk semua kekuranganku. Aku janji merubahnya" dia katakan itu dengan lirih dan membuat aku ingin menagis bahagia. Dan akupun mengtakan hal yang sama. Lalu kamu berdua pergi mencari es krim ketika pulang sekolah, 1 es krim untuk berdua. Masih ingat aku ketika pada hari jadi di bulan ke 9. Motornya mogok karena kehabisan bensin. Kehabisan bensin karena saking asyiknya di perjalanan mengobrol denganku lalu tiba-tiba, motor berhenti. Ditengah jalan raya pula. Tak ayal kami jadi ocehan pengguna-pengguna jalan. Ada yang marah, ada yang berkata. "Cieeeee". Kami berusaha meminggirkan motor, namun susah, karena motor yang lain tidak mau mengalah, dan saling menyalahkan kami. Apalagi mata si penjual tahu yang marah itu. Bbeuh, serem!. Menuntunlah kami jadinya. Kurang lebih satu kilometer baru sampai di pom bensin. Aku kasihan dengan Fabi. Aku tidak boleh ikut jalan dan menuntun. Dia hanya menyuruhku naik diatas motor. Diam dan menyemangatinya saja dari atas selagi dia menuntun. Kami minum sebentar di cafetaria.
"Capek?" tanyanya.
"Kamu capek?"
"Aku tanya duluan, kamu capek?"
"Loh aku juga tanya doang kok, Kamu capek?"
"Aku duluan yang tanya"
"Yaudah aku capek"
"Bbeuh capek apa coba?"
"Eh aku nyemangatin 'Semangat Fabi, Ayo semangat' dari tempat mogok sampek sini, capek tuh"
"Tapi masih capek"
"Capek apaan coba? Bbeuh!"
"Emang situ nggak berat gitu?"
"Katanya aku cungkring.Ya nggak berat kan?"
"Cungkring jempolnya"
"Daripada situ cungkring idungnya"
"Enak aja, situ juga tuh"
"......" Dan hari itu, di diariku, menyenangkan sekali, bersamamu :)



Berbulan-bulan... Berganti hari..
Kami semakin kuatdan lengket. Tiada jamu, tiada resep. Hanya menjalani dengan bahagia, kami bisa bertahan satu tahun. Dengan berbagai cerita yang lucu. Dengan segala usahanya yang selalu ingin membuatku tersenyum. Dengan segala keromantisannya. Mulai membawakupada perasaan yang lebih dalam. Aku makin mencintainya. Makin meyakini, dia untukku selamanya. Meyakini bahwa kami akan sampai tua nanti, meyakini bahwa kita akan bahagia selamanya. Segala pertengkaran kami, selalu berakhir dengan dia yang menengahi. Dia memang dewasa. Dia memang indah. Dia memang yang terbaik. Keadaan yang selalu seperti itu membuatku menjadi jatuh dan gelisah ketika dia tidak masuk selama satu minggu. Aku menelepon, tiada respon. Aku sms, tiada balasan, aku kerumahnya, tiada yang membukakan pintu.
Aku berusaha tenang, dulu sebelum dia menghilang dia pernah bilang akan pergi ke kawinan saudaranya di Jerman dalam waktu dekat ini. Mungkin begitu. Dan tiada waktu menghiraukanku karena aia pasti sangat bahagia disana. Jerman adalah kota impiannya. Ya, mungkin begitu.

Dua minggu berlalu, sedikit ada titik terang, pagarnya terbuka. Aku masuk, dan ternyata itu hanyalah petugas pengecek listrik. Dimana dia? Dimana?? Aku semakin gelisah kalu begini. Aku semakin risau. Serasa aku tidak diperdulikan lagi, serasa aku tidak lagi penting. Kemanapun, harusnya ia memberiku kabar. Komunikasi. Apa susahnya? Egois!

Dua hari kemudian,
kriiiiing!!!!
bel berbunyi. Aku malas sekali membuka pintu. Kubiarkan karena mungkin Bunda yang membukakannya. Namun suara itu terus berlanjut, semakin keras dan membuatku kesal. Akhirnya aku membukanya dan taraaaa!!!!!

"Happy birthday to you. Happy birthday to you Happy birthday Happy Birthday Happy Birthday to you..."
Teman-temanku memberiku kejutan. Oh, senangnya. Aku benar-benar terharu. Speechless aku hanya bisa menutup mulut terharu dan bahagia.
Aku masih dengan wajah penuh belek, rambut berantakan, mereka memotoku mengerjaiku, mengacak acak rambutku.
"Aku punya hadiah buat kamu. Tutup mulut yaaa. Eh tutup mataa..!"
1.......2.......3...... taraaaaaaaaaaaaa
Datanglah seorang pangeran yang gagah, bagiku ia membawa kuda putih dan wajahnya sangat cerah. Fabi. Fabi yang meninggalkanku dua minggu dua hari. Fabi yang tidak peduli denganku selama dua minggu dua hari. Fabi yang lupa denganku dua minggu dua hari. Tiba-tiba datang tanpa dosa. Tersenyum padaku dengan manisnya. Oh, aku ingin menamparnya, namun aku ingin memeluknya. Seketika aku menutup pintu. Aku masuk rumah. Aku berniat marah hari ini. Biar dia sadar. Aku merasa tidak diperdulikan.

Gemuruh anak-anak di luar. Aku tidak peduli. Aku tidak dipedulikannya selama beberapa minggu. Aku juga bisa. Dan terdengarlah suaranya. "Rein, aku pergi ke Jerman mendadak. Disana kami sekeluarga harus mempersiapkan pernikahan. Aku menjadi MC, aku harus belajar membacanya, aku berlatih disana. Ya, aku juga berlibur. Kamu tahu kan? Itu yang aku impikan. Aku tidak menghubungi, aku kehilangan HP di bandara, dan nomermu, dari sana tidak bisa terhubung. Maaf, aku tau aku salah. Maaf Rein. Buka pintunya, Aku kangen "

Dia kangen? Ah, aku harus tahan. Aku harus tahan. Dua minggu dua hari. Itu tidak sebentar. Aku marah sekarang. Aku harus konsisten. Aku tidak peduli, lebih baik aku tidur saja.

Keesokan harinya..
Aku harus naik bis, karena aku tidak mau di jemput oleh Fabi. Pagi-pagi aku berangkat. Tapi dia sudah di depan rumah. Oh, sebalnya. Aku hanya berjalan ke halte dan tidak memperdulikannya.
Begitupun di sekolah. Aku hanya diam, menganggap dia tiad ada disebelahku. Aku santai mengobrol dengan temanku. Tak memperdulikannya. Kejamnya.
Sudah tiga hari aku marah.
Hari ini aku naik bis lagi, dia tidak ada di depan rumah. Oke, aku berangkat dengan hati campur aduk, kesal, sedih, gelisah bla bla bla. Aku sudah naik bis dan ternyata ada yang meneriaki namaku. "Rein, Rein aku disini. Rein !!"
Oh itu Fabi. Ah, aku masih ingin tidak peduli. Ya, aku tidak peduli.
Kupasang headset, kutenangkan diriku. Tiba-tiba orang yangduduk di sebelahku beranjak berdiri, menoleh ke belakang. Kudengar samar samar suara orang orang mengatakan bahwa ada kecelakaan. Aku mencopot headsetku. Mereka bilang anak SMA. Aku gemetar. Aku melihat dari jauh. Dan itu motor Fabi. Ya, itu Fabi, kekasihku, bukan orang lain.
Aku turun. Aku berlari. Berlari sekuat kuatnya walaupun aku tidak sanggup. Aku benar-benar hancur, tangisanku terdengar kemana-mana. Aku merasa sudah diujung tanduk. Hatiku gemetar ketika akansampai di tempat. Hatiku hancur. Ya Allah itu Fabi. Itu dia. Dia tergeletak tanpa gerak disana. Hatiku ngilu. Aku tak mampu melakukan gerakan apapun. Aku hanya menangis tanpa suara, diam, gemetar. Aku jatuh di tempat.
Fabi sudah gemetaran. Seakan di depannya sudah malaikat maut. Aku meratapi. Aku menangis bergetar. Nafasku tak teratur. Masa depanku. Belahan hidupku. Orang yang amat aku cintai. Orang yangamat mencintaiku. Yang selalu ada di hidupku. Pergi. Selamanya.

Seluruh isi jiwaku menangis. Satu sisi menyalahkanku, mengapa harus marah? Satu sisi berkata, inilah takdirmu dan takdir dia. Bahwa memang orang yang kamu cintai dan mencintai kamu akan menjadi seperti ini. Marah atau tidak pun aku, dia akan seperti ini. Dua tahun bulan, kami bersama. Dengan segala rasa. Takdir memisahkan. Aku tak bisa apa-apa. Hanya bisa berdoa, berdoa agar kita bertemu di surga.

Aku merindukanmu, Fabi. Meirndukanmu Merindukanmu Merindukanmu. Selamanya aku akan merindukanmu. Semoga kamu bahagia disana. Maafkan aku, dan terimakasih.



Senin, 29 Oktober 2012

Come On Make your Dream become true

Aku mulai lebih interest melihat TV di acara pencarian bakat memasak itu "MasterChef" ketika aku tau bahwa Opick, si runner up adalah alumni sekolahku. Lebih-lebih ia pernah datang ke sekolah dan sekolah kami masuk TV. Grand final hari ini bikin aku ikut-ikutan deg-degan. It's hard ! Pasti hard buat si finalis. Secara yang mereka masak itu bukanlah hal yang gampang. Kelihatannya aja makanan yang bisa dimakan cuma sesendok. Sesendok kalo buat kita orang biasa, tapi bagi si finalis aku yakin sesendok itu harga mati buar mereka dengan bikinnya yang mato-matian. Acara bergengsi ini cukup bikin aku terinspirasi. Winner, Ibu Desi. Dia menurutku sama karakternya dengan teman sekelasku di kelas X dulu. Ambisius dan kerja keras abis. Ibu Desi bisa bikin wanita seluruh Indonesia bangga. Dia first female master chef. Dia Direktur Hotel. Dia punya anak-anak yang wajahnya semua jenius-jenius. Dia punya suami yang terlihat sangat penyayang dan sabar. Dia punya bakat. Dia smart. Dalam kompetisinya, bu Desi memang bilang kalau ia ingin meraih mimpinya. Yaitu mimpi untuk menjadi pemenang di acara ini. Mimpi yang butuh pengorbanan yaitu meninggalkan anak-anaknua selama karantina. Aku bangga melihat wanita paruh baya itu. Lihat, semua orang pasti melihatnya gampang sekali unutk menang. Namun dibalik itu, aku yakin bu Desi juga berusaha keras. Pasti itu. Keren. Keren sekali.
Aku sempat berfikir. Berfikir tentang masa depanku (lagi). Begitu deg-degan rasanya. Lebih lebih ketika aku menonton acara itu ayahky menanyaiku "Rangking berapa nih? Satu kan?" aku menjawab dengan keras "Aminnn". Aku benar-benar gampang terbawa akan suasana seperti itu. Yang membawa-bawa masalah mimpi, masa depan bla bla bla. Dan semua itu terjadi sejak akutahu nilai kimiaku. Aku kembali seperti berada di tengah senyuman orang orang. Seperti berada di tengah orang-orang yang menhgarapkan aku dengan sangat untuk bisa meraih apa yang mereka inginkan untuk melihat aku sukses atau dengan kata lain aku mampu mereaih cita-citaku sebagai dokter. Mereka seperti itu ditengah galaunya aku.
Serasa terbebani. Yaa bukan terbebani, lebih tepatnya takut. Aku benar- benar tau apa yang harus aku lakukan. Aku juga mengerti mulai dari mana. Aku tahu bahwa aku harus belajar. And back to my statement. Semua butuh usaha keras dan doa. And yes! Apa yang dikatakan Bu Desi mancep di hatiku. Kejarlah mimpimu. Kejarlah walaupun berat dan harus mengorbakan sesuatu. Karena pada akhir ketika kamu akan menang dan bisa meraihnya, rasa itu lebih dari yang kamu bayangkan.

Keep fight !!

Jumat, 26 Oktober 2012

Pelajaran Buat Aku !

I got bad mark for chemistry today. 53. What a pity am I?
Aku sama sekali tidak menyangkakalau aku akan mendapatkan nilai seburuk itu. Aku merasa aku bisa mengerjakannya. Aku merasa lancar-lancar saja dan aku hanya menemui satu kesulitan karena lupa. Lupa nama bentuk molekulnya di satu nomer bagian c. Sudah itu saja. Teman sebangkuku dipanggil terlebih dahulu, ia dapat 88. Aku merasa sedikit takut. Dia mengalami sedikit kesulitan ketika mengerjakan ulangannya. Namun hasilnya, dia lebih baik dariku.
Aku merasa belajar dengan baik. Aku merasa mengerjakan dengan baik. Ketika aku dipanggil, dipanggil untuk melihat nilaiku, aku merasa sedikit santai, karena aku merasa akan baik-baik saja. Dan ternyata.Owh, Bad. Aku mengatakan satu kata pada guruku "Itu serius, Bu?"  Aku hanya menatap nilai itu. Aku tidak melihat pekerjaanku. Sungguh. Tidak bisa diterima.
Kimia hari ini praktikum. Aku merasa kecewa sepanjang jalan. Aku benar-benara merasa jatuh dan paling buruk diantara semuanya. Teringat akan sesuatu yang lama-kelamaan meberatkan hati.
Teringat cita-citaku. Teringat akan hal yang harus akucapai demi cita-citaku. Mencapai hasil pendidikan terbaik. Aku dibuat galau akan tujuan masa depanku. Aku merasa bukanlah seorang calon dokter yang baik. Bu Hastini, guru kimiaku pernh bilang bahwa hasil ulangan pertama ini akan menjadi motivasi tersendiri untuk menjalani pelajaran kimia dan ulangan-ulangan selanjutnya. Dan itu memang benar. Nilai yang baik akan memotivasi untuk bisa menghasilkan nilai yang baik. Aku merasa lemas melihat kimia. Lemas.
Tapi aku tidak ingin seperti itu. Aku ingin menjadi dokter.
And Yes, semua hal memang tidak ada yang bisa diraih dengan mudah. Allah tidak akan semudah itu memberikan keinginan kita tanpa ada usaha keras, tanpa pengorbanan. Semua  tidak akan bisa diraih dengan mudah. Semua perlu kerja keras. Itulah yang membuatku memahami hasil burukku ini. Toh, aku sudah pernah merasakannya. Aku sudah pernah merasakan jatuh karena kurangnya usaha kerasku. Dan aku kembali bisa bangkit karena doa dan usahaku. Ya, aku harus bekerja lebih keras lagi. Aku harus berusaha dengan giat. Ya, aku terlalu santai. Aku terlalu banyak menunda waktu. Ya, aku akan berusaha merubahnya!
Ya Allah bantulah hamba unutk belajar dengan baik, menimba ilmu dengan baik demi meraih cita-cita hamba. Berikanlah kemudahan pada hamba. Amin
 FIGHTING !! :)

Maaf :(

Aku selalu begini. Menyesali ketika aku merasa jengkel, karena ketika ia terlelap lalu aku melihat wajahnya, itu sangatlah teduh. Menyesal aku menjadi sebal seperti itu. Menyesal aku karena tidak seratus persen ikhlas hari ini. Memandangnya, terharu, tergugah.
Tergugah untuk ingat kembali akan janji yang pernah aku ucapkan. Membahagiakan, membanggakan dan memberikan yang terbaik untuk dia. Seakan naluri menagihku "Mana janjimuu??".Seakan hidup kembali terasa berat, berat karena takut, takut tidak bisa menepati janjiku. Ketika aku berdoa, Ya Allah berikanlah hamba kemudahan untuk meraih cita-cita hamba sebagi dokter, dan membahagiakan kedua orangtua hamba, aku selalu yakin Allah akan memberikan jalan, namun terkadang keyakinan itu tererosi oleh sikapku yang terkadang membangkang yang kusadari selalu ketika melihat ia tidur dengan teduh seperti itu. Aku menyesali berkali-kali, dan aku mengulanginya lagi. Betapa sebodoh-bodohnya orang yang mengulangi kesalahan yang sama. 
Dialah segalanya dalam hidup. Segalanya yang benar-benar mempengaruhi hidupku. Mempengaruhi pikiranku, kesehatanku, kemauanku. Dialah sang berkharisma. Yang hebat. Yang mampu memanipulasi pikiranku untuk selalu menuruti keinginannya. Yang membuatku merasa tidak sempurna menjalani sesuatu bila tidak melaksanakan apa yang diperintahkannya. Dia yang memiliki kans besar dan kemampuan besar untuk membuat orang lain menyayanginya, membuat orang lain berbuat baik padanya, dan melakukan yang ia perintahkan. Dia yang cantik yang berwajah lugu yang benar-benar membuatku merasa bangga. Dia yang membimbingku yang selalu ada. Dia yang terkadang menjengkelkan seisi rumah namun amat dirindukan. Dirindukan ketika kami sekeluarga harus ditinggal beliau pergi untuk tugas ke Tuban selama sepuluh hari. Yang membuat rumah terasa hampa dan sepi. Dia yang kuat. Yang semenjak umr lima tahun ditinggal oleh ayahnya. Yang semakin hampa ketika Ibunya meninggalkannya ketika aku kelas 5 SD. Yang kalut ketika aku sakit. Yang tidak terima ketika aku dilecehkan. Yang khawatir ketika aku jauh. Yang selalu mengawasi dan mengingatkanku untuk cepat pulang. Yang membangunkan aku dengan celotehannya. Yang memasakkan aku setiap hari.
Ketika aku berdoa. Ya Allah berikanlah ampunan pada kedua orangtua hamba atas segala dosa-dosanya. Berikanlah kemudahan mendapatkan rezeki, berikanlah selalu keselamatakn dunia dan akhirat serta jauhkan kami dari malapetaka, terbayang wajahnya yang rasanya harus aku lindungi. 
Sungguh, aku hanya ingin memberikan sesuatu yang terbaik untuknya atas segala jirih payah yang ia berikan hanya untuk memeliharaku yang bahkan sering membuatnya kecewa ini.
Aku hanya ingin melihatmu bahagia, Ibu

Selasa, 23 Oktober 2012

One Direction- Moment

Shut the door
Turn the lightoff
I wanna be with you I wanna feel you love
I wanna lay beside you
I cannot hide this
even thought I tried

Heart beats harder
Time escape me
Trembling hands touch skin and make this harder
Anthe tears stream down my face

If we could only have this life for one more day
If we could only turn back time

You know I'll be Your life Your voice Your reason to be
My love my heart is breathing for this
Moment in time I'll find a words to say
Before you leave me today

Close the door
Throw the key
Dont wanna be reminded Dont wanna be seen
Dont wanna be without you
My judgement clouded
Like the night sky

Hands are silent
Voice is numb
Try to scream out my lungs and make this harder
And the tears stream down my face

If we could only have this life for one more day
If we could only turn back time

Yon know I"ll be your life your voice your reason to be
My love my heart is breathing for this
Moment in time, I'll find a words to say
Before you leave me today

If I could lie to my mind
Going back to the time
Playing games in the street 
Kicking balls with my feet
Theres a numb in my toes
Standing close to the edge
Theres a pile of my clothes
At the end of your bed
As I feel myself fall
Make joke at it all

You know I'll be your life yoourvoice yoir reason to be
My love my heart is breathing for this
Moments in time I'll find a words to say
Before you live me today

NICE SONG FOR GALAU !

Short Mandarin Speech buat kesan pesan Ceremony


Tema : Hari Pahlawan 

 
Zǎoshang hǎo, xiānshēng/nǚshì lǎoshī hé péngyǒu. Shǒuxiān, ràng wǒ shuō shēng xièxiè nǐ gěi wǒ de jīhuì, yǐjīng. Jiè cǐ jīhuì, wǒ yuàn chóngshēn yīngxióng zhǔyì de jiàzhíguān yǐjīng kāishǐ dànhuà.
Selamat pagi Bapak/Ibu Guru dan teman-teman sekalian. Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya. Untuk kesempatan ini, saya hendak menyampaikan tentang nilai-nilai kepahlawanan yang sudah mulai luntur.
Zhè shì shíjiān lái chóngxīn yǐnrù duì niánqīng rén de yīngxióng zhǔyì de jiàzhíguān, yǐjīng kāishǐ tuìshǎi hé háo wú yìyì de. Zhīdào wǒmen de yīngxióng, suǒyǐ wǒmen bèi jiàodǎo yào cōngmíng dì shíxiàn wǒmen de mùbiāo. Kàn kàn nàxiē yǐjīng chénggōng de rén, tāmen yǐjīng biǎomíng, tāmen de mèngxiǎng shì bù kěnéng de.
Sudah saatnya generasi muda di kenalkan kembali kepada nilai-nilai kepahlawanan yang sudah mulai luntur dan berarti lagi. Dengan mengenal para pahlawan kita maka kita pun akan di ajarkan untuk cerdik dalam mencapai cita-cita kita. Lihatlah mereka yang telah berhasil, mereka telah menunjukkan bahwa cita-cita mereka bukanlah hal yang mustahil.
Yǒu jǐ gè wǒ de fǎ yán. Xièxiè.
Sekian pidato saya. Terima kasih.

My New Speech for Ceremony to celebrate Heroes Day


The honorable
Headmaster of SMANIKA Mr. Panoyo
My beloved teachers
And all of you amazing audience
ASSALAMUALAIKUM WR. WB

First of all lets give thank to Allah who has given us opportunity to gathered perfectly in this moment and let me to deliver my speech.
OK, Ladies and gentlemen
Every year we commemorate Heroes’ Day on 10th November. It is the reflection of our country in appreciating the history of Indonesian people in struggling against the colonialism. Heroes’ Day also shows that our founding fathers had sacrificed everything to build this country. Heroes’ Day was taken from the history of the battle in Surabaya. It was a fighting of our people against Dutch and Allied forces due to the struggle of the Indonesian Independence where the peak of the battle was in November 1945. From these struggling, we have to appreciate with always study and be a good Indonesian people. We have to remember this quote ‘JASMERAH’. Don’t ever forget you history because from history we can evaluated anything that we couldn’t take from everything that happened in the past. So we will not make a same mistakes or same war like in the past

Thank you for you attention. Nice Monday everybody
Wassalamualaikum Wr. Wb

Minggu, 21 Oktober 2012

You Are My 'Wow'

Aku ingin melakukan banyak hal yang berguna di masa-masa terindahku ini. Aku ingin sekali membuat banyak orang bahagia di masa-masa sehatku ini. Orang tuaku, teman- temanku, rasanya mereka itu wajar dan wajib sekali untuk aku prioritaskan. Aku merasa mereka slalu ada saat aku butuh saat aku merasa sakit. Maka dari tiu wajar sekali kalau aku selalu ingin melakukan yang terbaik untuk mereka. Hal itu selalu tumbuh dipikiranku setiap saat. Dan setelah segala masalahku terselesaikan, kata-kata bahwa aku harus membahagiakan mereka semakin terngiang di kepala.
Sebelum aku bisa merasakan konsentrasi seperti in, aku pernah punya perasaan yang bahkan hanya selalu menyakiti aku. Aku memliki perasaan terhadap seseorang yang berada satu klas denganku selama tiga tahun. Dia adalah orang yang amat pendiam, baik, good looking. Namun ada satu kekurangannya. Dia bukan muslim. Semua yang selalu aku bayangkan tentangnya seakan tiba-tba sirna tatkala kenyataan itu muncul di otakku. Dialah 'bebep', panggilanku yang aku tujukan dalam hati padanya. Selama dua tahun aku memendam, aku menyimpan dengan baik perasaan itu. Aku berusaha menyimpan baik-baik dalam pemikiran bahwa persahabatan seperti ini lebih indah dan terjaga lebih lama dari pada kita harus memiliki suatu hubungan khusus atau dia tau sesuatu akan perasaanku. Aku adalah perempuan. Aku punya hati. Walaupun aku masih kecil, aku sedikit mengerti apa arti memendam perasaan dan aku mengerti bagaimana terluka menyimpan kata-kata yang seharusnya diungkapkan demi menjaga tali kebersamaan ini.
Dia satu band denganku. Jadi, kita selalu bersama. Kita selalu bertemu setiap hari. Dan hari-hariku selalu berwarna. Rasanya aku selalu mendapatkan getaran ketika aku ingin masuk kelas dan aku selalu bersemangat untuk berangkat sekolah. Di tahun selanjutnya dia disukai oleh tetangga kelas. Si tetangga kelas itu memiliki banyak teman di kelasku. Jadi ia secara tidak langsung memanfaatkan temannya di kelasku untuk mencomblangkan mereka. Alhasil, hatiku begitu hancur. Tapi entah kenapa kami semakin dekat. Setiap malam ia selalu mengirimiku kata-kata.. Teman-teman sekelas serasa seperti sangat mendukung hubungan mereka, namun tidak denganku. Pernah ketika si perempuan main ke kelasku, aku langsung keluar karena tak akan pernah sanggup melihat mereka berdua. Pernah ketika aku pulang dari ekstra hadrah aku menemukan mereka berdua sedang duduk di depan kelas. Aku sedang berjalan dengan temanku waktu itu. Temanku yang tidak tau apa-apa tentang perasaanku dan mendukung hubungan mereka yang ingin pulang bersama denganku tiba-tiba ikut nimbrung dengan dua sejoli tersebut. Aku hanya bisa diam melihat temanku bercanda dengan mereka, aku hanya tersenyum dan ikut dalam meleluconi dua orang itu. Au tidak tahan. Sungguh tidak tahan.Lalu aku mengajak temanku pulang dengan segera. Di jalan, aku menutupi mukaku dengan jaket. Aku ingin berekspresi tanpa diketahui temanku tentang apa yang aku rasakan sebenarnya. Kesal, sakit, nyesek. Huh !!
Beranjak ke tahun ketiga. Tepatnya beberapa waktu sebelum Ujian Akhir, aku melakukan hal yang 'wow'. Aku mengatakan apa yang ada di hatiku padanya tepatnya tanggal 2 Februari 2011. Begitu panjang lebar dan basa basi perkataanku. Begitu galauuu aku menunggu balasannya. Nyesek pol!! satu setengah jam aku menunggu dan akhirnyaaa ! He replied ! tapi tau nggak apa isi balesannya? Amazing banget. Isinya 'ngmg apa sih?'. ^%&(*&(*&##@@#)(%!! Apaan coba ? Bales ngomong apa sih ? Hah ? langsung nderodos kawan! Langsung tertumpahkan segala rasa yang ada di hati dengan air asin itu. Woah gimana nggak nyess langsung coba? Serasa abis tegang-tegangnya lalu dihempaskan dari langit dan jatuh di lapangan basket. Sakit nyesek sebel. AAAH !! Dan hari setelahnya, ketika aku baru datang, teman-temanku langsung tersenyum bangga melihatku, mengajakku ke kamar mandi, dan aku menceritakan segalanya. Mereka bilang apa? "KEREEEEN". What the hell ? aku hampir mati tau nggak ? You said COOL ?!! Aku gabisa coment apa-pa. Just keep in my mind, itu beneran ? Aku mengakuinya ?
Dan ketika aku masuk kelas. Aku sama sekali tidak berani melihat dia. Aku takut dia marah. Aku hanya ingin mengganti wajah. Aku ingin aku invisible!
Dia hanya seperti biasanya. Diam, tanpa ekspresi,  tenang, innocent. Itulah dia.


So Much Great because I Ever Had Hero Like You

Aku bersekolah di sekolah yang menyebalkan tapi ngangenin. There begitu banyak hal sudah aku dapatkan sejauh ini. Dan semuanya amazing. Eitz, satu kenyataan wow lagi tuh kalau ternyata OPICK MASTERCHEF itu alumni SMA ku dan waktu ia top three maen ke SMA. Bangga gitu :) Menyebalkannya ialah ketika hanyalah akademik yang diprioritaskan dan bertemunya aku dengan guru-guru yang terkadang tak sesuai dengan hatiku tapi lucuu. Menyenangkannya begitu banyak. Ketika aku diberi kesempatan untuk mengikuti berbagai kompetisi. Mulai dari lomba debat, lomba speech, lomba nyanyi, deutsche woche, ikutan seminar ini itu, ikut ekstra teater yang subhanallah gilanya, ketemu temen temen baru yang keren, dan guru-guru yang bisa bikin aku merasa dihargai. Kangen sama Pak Yayan deh jadinya. Kangen sensasionalnya pelajaran olahraga yang amat aku benci. Kangen sapaannya "Apa kabar mbing?". Kangen wajah juteknya.
Kangen juga sama Sense Kuma. Cara ngajarnya Bu. Kuma absolutely better than Mr. Endang (ups). Kangen sensasionalnya pas ulangan yang mendidik aku. Kangen wajah imutnya. Kangen semua deh.
Kalian itu guruku yang paling nyantol di hati. Yang memberikan pelajaran tersirat dari apa yang kalian ajarkan. Dan dari kalian, aku sekarang mengerti arti kejujuran. Dimana banyaknya orang yang jujur namun dibenci. Dimana justru yang benarlah yang dilaknat. Aku begitu mengerti betapa kejamnya dunia ini sebenarnya. Aku bisa ambil segala hal positif dari semua yang kalian ajarkan. So much great because I ever had hero like you :)



My Story :: Hope Can be your inspiration

Banyak hal yang bisa aku dapatkan dari sabar. Aku pernah mengalami berbagai hal yang cukup menguji kesabaran dan cukup mematahkan semangat. Tapi  teman, Allah akan selalu ada dimanapun itu memang benar. Allah menguji iman kita  itu benar. Dan Allah akan berada pada pihak orang yang benar itu benar. Dan Allah akan memberikan balasan kepada orang yang menyakiti kebenaran itu benar. Seumur hidupku, aku baru pertama kali melihat sosok manusia seperti ini, sosok manusia yang bahkan tidak mengenal Tuhan yang memang dari semua keturunannya, semua tidak pernah mengenal Tuhan. Orang ini berusia 34 tahun. Gelarnya seorang dokter, namun perilakunya, jangan ditanya, benar-benar bukan manusia. Ia pernah mengganhhu kehidupan keluargaku. Membuat Ibuku sakit 4 hari di rumah sakit, membuat Ayahku tidak lagi pulang kerumah, membuatku sakit berbulan-bulan, membuat nilaiku di semester 2 sangat jatuh, membuatku setiap hari selalu lemas, membuat adikku merasa tiada kawan, membuat banyak sekali harta yang terkuras dan pekerjaan ayahku yang perfectly berantakan. Ia mengakui dirinya sebagai dokter. Ia selalu mengagung-agungkan jabatannya sebagai dokter. Ia bekerja di Klinik milik ayahku. Di pintu masuk sudah jelas peringatan "Sandal Harap Dilepas" namun tiada ia hiraukan itu. Tata caranya menyambut pasien, tata cara berbicara, etika dalam bekerja sebagai dokter, naas tidak pernah baik dan hampir tidak pernah ada. Dia mempercayai ilmu dukun, ilmu gaib dan ilmu-ilmu kejawen. Dia tidak pernah sholat, ia tidak suka berkumpul dengan orang baik. Ibunya mati tiba-tiba dan ikubir di belakang rumahnya. Ayahnya sakit keras. Ayah an Ibunya terkenal sebagai pasangan suami istri yang rojo terop. Orang jawa memaknai itu sebagai orang yang sukanya menonton panggung gembira, memberikan saweran dan minum-minuman keras. Dia adalah orang terkaya di kampungnya. Semua ia miliki, namun ia tak pernah kenal Allah. Ia adalah orang termusyrik, terbusuk, terjahat, terjelek yangpernah aku temui. Bayangkan, dengan kelakuan seperti itu, masih percayakan kalian bahwa dia seorang dokter ? Aku yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter seakan merasa miris melihat orang seperti itu. Aku merasa miris sebagai wanita. Dengan orang tuanya yang memiliki kebiasaan seperti itu, aku mengerti kenapa sang anak bisa salah jalan seperti itu. Ia menyakitiku, Ibuku, Ayahku, Saudaraku, dan orang-orang terdekatku. Tak bisa dijelaskan apa yang telah ia lakukan. Ini merupakan salah satu rahasia keluargaku. Kami sekeluarga diuji oleh Allah dengan hadirnya orang itu di kehidupan kami mulai dari 25 November 2011. Aku masih ingat waktu itu aku sedang lomba Speech di Universitas Brawijya dan ketika dalam perjalanan aku menuju tempat lomba, aku dikagetkan dengan berita-berita buruk awal dari pengujian ini. Berbulan-bulan aku selalu menangis, ibuku selalu cemas dan adikku kesepian. Aku miris adikku yang sekecil itu harus mengetahui kejamnya hidup. Berbulan-bulan kami menderita. Berkali-kali kami ke Ustadz, Kyai namun belum juga bisa membantu bahkan ada yang bilang ini sudah parah, kita kalah start. Apapun ibuku lakukan demi kembalinya keadaan seperi semula, demi kembalinya keluarga kami dan demi kesembuhanku. Ibuku sempat melaknat orang itu ketika ia menghujatku bahwa aku orang yang tidak penting dan ia merasa tidak bersalah bahwa ialah penyebab sakitku dan mengatakan bahwa aku ini tidak penting untuk diurus. Aku sakit Anemia sampai transfusi dua kantung darah. Ibuku dan aku setiap hari selalu tirakat, berdoa sepanjang malam, dengan tangis selalu mengguyur wajah kami. Dengan hampir rasa putus asa dan hampir ingin menyerah saja. Namun inilah takdir Allah, tkdir yang bisa dirubah ketika kami berusaha. Kami sudah berusaha, dan kami selalu berdoa, inilah hasilnya. Kami hidup tentram sekarang. Kami bahagia sekarang dengan memulai ari awal lagi pekerjaan ayah yang terbengkalai. Dan aku mulai beranjak sehat dengan masalah yang berangsur tiada dan selalu dikelilingi orang keluargaku yang lengkap dan bahagia. Aku mulai konsentrasi dalam belajarku di sekolah. Dan ibuku berkata bahwa aku harus semangat lagi karena mereka sekarang sudah kembali . Dan aku berjanji pada diriku sendiri untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik dan membahagiakan mereka atas pengorbanan yang sudah mereka lakukan buatku .
Maka, jangan putus asa dengan apa yangsudah terjadi separah apapun itu. Tetaplah selau berusaha dan berdoa. Allah akan selalu mengawasi dan akan selalu tahu seberapa besar usaha kita. Allah tidak akan memberikan masalah tanpa kita tidak bisa menyelsaikannya.

I Love My Mom, My Dad :)


Poem of Summer

Ingin melihat musim semi di saat ini
Untuk menyemikan perasaan berduri yang menusuk-nusuk
Betapapun tangis tak bisa menjadi penyemi
Betapapun keringnya air mata tak dapat menyudahi
Ingin menyemikan hati
Dengan hal yang buatku bersemi
Tapi sudah habis dan air penyejukpun kering
Menunggu takdir untuk membawa pada hari yang bisa buat bersemi
Menunggu putusan-Nya yang menyesakkan hati
Ingin menyemikan diri di jalan ini
Menunggu hari-hari yang membawa hidupku
Menunggu membuka mata dengan tangis bahagia
Mengumpulkan segala rasa kemarau dan dingin
Lalu menumpahkannya pada linangan air wudlu
Betapa keringnya air mata , kemaraunya hati , retaknya tanah dada untuk menunggu takdir sudah terobati
Dengan segala perasaan semi yang ditunggu
Maka panas , salju , semi , gugur menjadi satu hingga keluar
Menjadi tangis kebahagiaan ..

My Speech on Ceremony on 29th Oct 2012


The Honorable
Headmaster of SMANIKA, Mr. Panoyo
My beloved teachers
And all of you amazing audience
Assalamualaikum Wr. Wb

First of all let’s give thanks to Allah who given us opportunity so we can gather perfectly in this moment and give me opportunity to stand up here and deliver my speech.
Ok Ladies and gents. What’s on your mind if I give you this word “Internet”? Yeah maybe that’s contains of Facebook, Twitter, Skype, Chatting, Browsing, Downloading, Gaming and etc and we have many different definition of Internet from our self. But Ladies and gents, you have to know that Internet not just have good impact but that’s also contains a bad effect for us. Containing an addictive, internet can make us always try and try how to always use that and use everything chance to get what we want to get and knowing for. From internet, we can also forget all of our exercise in school while we are busy in Facebook. And we can ignore what our parent ordered while we are busy in gaming. So ladies and gents, don’t ever use internet or everything in hyper frequentation cz that will give you the bad effect not for this time but you can see that in years later. That’s all.
Wassalamualaikum Wr, Wb


Alhamdulillah, bisa bikin sendiri, walaupun belepotan grammarnya ^_^